Tuesday, August 26, 2014

Depresi, Efek Trauma Masa Kecil

Hasil penelitian terbaru mengungkapkan seseorang yang mengalami kekerasan dalam masa kecilnya, merasa dua kali lebih menderita dan tersiksa seumur hidupnya. Dan yang lebih menyedihkannya lagi, mereka justru menjadi lebih sulit merespon saat mendapatkan perawatan depresi.
Tim peneliti dari Institute of Psychiatry di King’s College, London ini menguji 26 hasil riset yang terpisah yang melibatkan lebih dari 23.000 partisipan.
Dr Andrea Danese, investigator tim peneliti tersebut mengidentifikasi mereka yang dalam resiko depresi berlapis-lapis dan dalam jangka panjang sangatlah penting bagi cara pandang kesehatan publik.
“Hasilnya, kekerasan pada masa anak-anak meningkatkan resiko depresi yang semakin berat dan akan bertahan lebih lama dalam masa hidupnya. Selain itu, ia justru semakin sulit untuk dipulihkan kembali,” paparnya seperti dilansir dari Dailymail.
Maka dari itu, pencegahan dan terapi sedini mungkin diharapkan dapat membantu meringankan beban depresi seseorang yang masa kecilnya mengalami kekerasan.
Dengan memahami riwayat hidup seseorang yang pernah mengalami kekerasan pada masa kecilnya, tentunya akan membantu para pelaku medis yang merasa kesulitan dalam memulihkan depresi orang tersebut.
Satu dari 10 anak di dunia pernah mengalami kekerasan psikis, fisik, seksual, atau pengabaian.
Riset sebelumnya mengungkapkan, bahwa anak korban kekerasan rentan terhadap sistem biologis (baik otak, hormon, maupunn kekebalan tubuh) yang abnormal, yang juga akan berpengaruh pada tingkat stres baik pada masa kecil maupun masa dewasanya.


No comments:

Post a Comment