Wednesday, August 20, 2014

Waspadai Gejala Berikut Ini Yang Menjadi Penanda Awal Episode Mania Maupun Depresi

Sebelum seseorang memasuki baik episode manic (bahagia berlebih) maupun depressive (sedih berlebih/depresi), ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan
Kenali gejala-gejalanya lebih awal untuk mencegah kekambuhan (relapse)


  • Merasa lebih tegang atau gugup **
  • Merasa bahwa orang-orang membicarakan saya **
  • Memiliki kesulitan tidur **
  • Perubahan tingkat aktivitas (cenderung hiperaktif) **
  • Lebih sulit berkonsentrasi / hilang fokus **
  • Kehilangan minat pada hal yang biasanya suka saya lakukan
  • Berkurangnya interaksi dengan orang lain
  • Kurang menikmati hal-hal yang biasanya dinikmati
  • Merasa lebih tertekan (atau tiba-tiba merasa 'wah', 'lebih')
  • Kurang makan / makan berlebih
  • Menjadi lebih religius
  • Memiliki ide-ide yang berlebih
  • Berbicara dengan cepat / melompat-lompat dari satu topik ke topik lainnya
  • Sering melupakan hal-hal kecil 
  • Merasa tidak berharga
  • Mendengar suara-suara atau melihat hal-hal (halusinasi)
  • Merasa bahwa orang lain sedang mengendalikan /membicarakan saya


  • Merasa diri buruk. tidak layak. tidak berharga untuk alasan yang tidak jelas
  • Berhenti peduli (atas diri sendiri / orang lain)
  • Memiliki mimpi buruk
  • Merasa lebih cepat emosi atas hal-hal kecil
  • Berpikir tentang menyakiti diri sendiri
  • Merasa lebih agresif 
  • Merasa terlalu bersemangat atau terlalu aktif
  • Mengalami masalah yang berkaitan dengan keluarga
  • Memiliki rasa sakit fisik yang lebih sering dan nyeri
  • Minum alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang
  • Berpikir tentang menyakiti orang lain

** Tanda Peringatan Universal
Tanda-tanda diatas tidak selalu sama untuk setiap orang, tergantung individu dan fase yang  sedang dialami

9 Tips Berdamai Dengan Gangguan Bipolar

Perubahan ekstrim suasana hati (mood) yang kerap kali dialami orang dengan gangguan bipolar (bipolar disorder) dapat mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Kebanyakan orang yang telah didiagnosa dengan gangguan bipolar umumnya akan melakukan hal-hal yang kontradiktif menurut kacamata orang normal. Hal ini memang cukup beralasan mengingat orang dengan gangguan bipolar sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim antara dua kutub yang berlawanan yakni kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi), sehingga kemampuan dalam mengontrol perubahan suasana hati adalah kuncinya.

Menjaga Gangguan Bipolar Agar Tetap Terkendali

1. Mengonsumsi obat antidepresan
Meskipun tidak ada obat untuk gangguan bipolar, mengonsumsi obat pengontrol suasana hati yang diresepkan dokter setidaknya dapat mengurangi perubahan mood yang tidak jelas dan gejala lainnya. Obat yang dimaksud biasanya adalah antidepresan dan ada juga beberapa obat lainnya yang sejenis. Obat-obatan seperti ini memang memiliki beberapa efek samping. Namun bila tidak mengonsumsinya, akan membuat gejala menjadi lebih buruk. Konsultasikan dengan dokter tentang hal ini.
2. Catat kegiatan sehari-hari
Hidup dengan gangguan bipolar dapat berarti adanya kemungkinan perubahan suasana hati yang tak terduga sehari-hari. Dengan mencatat kegiatan harian, anda dan dokter bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai diri anda berdasarkan aktivitas sehari-hari. Dalam banyak kasus sebagaimana perubahan yang terjadi, dokter dapat menyesuaikan atau mengganti obat untuk menjaga gejala-gejala yang anda alami agar tetap di bawah kendali. Cobalah kalender atau buku catatan ukuran saku untuk mencatat kegiatan anda sehari-hari.
3. Terapi Bicara
Obat sangat penting untuk menjaga gangguan bipolar tetap terkendali, begitu pula halnya dengan terapi bicara atau disebut juga dengan psikoterapi. Bagian ini cukup penting untuk mendukung peran obat karena dengan psikoterapi, anda akan mendapatkan pengetahuan, bimbingan, dan dukungan untuk mengatasi gejala-gejala yang bisa kambuh kapan saja dan menghindari perilaku-perilaku yang berbahaya.
4. Pertahankan ritme
Ketika terjadi kedua kutub (mania dan depresi) saling menyerang, pola tidur dan pola makan bisa berubah-ubah. Oleh sebab itu, kerahkan kemampuan terbaik anda untuk mengontrol gejala-gejala mania dan depresi tetap pada ritmenya dan sesuai jadwal sehari-hari. Perubahan tidur atau pola makan bisa menjadi tanda kambuhnya gangguan psikologi ini, sehingga memberitahu dokter secepatnya mengenai perubahan tersebut adalah jalan yang terbaik.
5.Kontrol diri selama fase Mania
Salah satu bahaya dari tingginya perubahan suasana hati adalah kemungkinan untuk membuat keputusan yang buruk. Anda mungkin bisa saja terlalu percaya diri pada saat anda sedang dalam kondisi bahagia (kutub mania) dan mempunyai pendapat sendiri. Namun ingatlah bahwa perasaan tersebut bisa menipu, karena selama suasana hati anda sedang berada pada kutub mania, anda cenderung lebih mudah teralihkan, impulsif, dan tidak realistis. Hal ini dapat menyebabkan perilaku berbahaya dan sembrono yang bisa merugikan diri anda sendiri secara emosional, fisik, dan finansial.
6.Kontrol diri selama fase Depresi
Ketika anda sedang depresi atau tertekan, anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan dengan baik. Sangat penting untuk mengetahui bahwa anda mempunyai pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Sekitar 15 persen orang dengan gangguan bipolar mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Jika anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segeralah konsultasi dengan dokter atau setidaknya hubungi orang terdekat.
7. Hindari narkoba dan alkohol
Menyalahgunakan narkoba dan alkohol sangat umum ditemui pada orang dengan gangguan bipolar. Anda mungkin akan tergoda untuk menumpulkan gejala depresi yang anda alami dengan minum minuman keras atau menggunakan obat-obatan terlarang ketika anda sedang dalam suasana hati bahagia (mania). Perilaku tersebut akan membuat kondisi anda lebih buruk dan memicu kekambuhan. Oleh sebab itu hindari obat-obatan terlarang dan alkohol.
8. Obati penyakit medis lainnya
Diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan sakit kepala migrain adalah beberapa penyakit medis yang biasanya juga dialami orang dengan gangguan bipolar. Membiarkan penyakit-penyakit tersebut dan tidak diobati, akan membuat kondisi anda semakin buruk. Oleh sebab itu, anda harus lebih peduli terhadap penyakit-penyakit medis lainnya yang juga ikut menyerang dan segera konsultasikan ke dokter mengenai pengobatannya.
9. Mencari dukungan
Para profesional yang membantu anda untuk menjaga gangguan bipolar tetap terkendali termasuk dokter utama dan psikiater anda adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas obat-obatan dan perawatan medis. Psikolog, pekerja sosial, dan penasihat dapat membantu anda dengan terapi bicara dan dukungan emosional. Pastikan anda juga memiliki orang-orang yang juga mendukung anda seperti teman dan terutama keluarga. Anda juga disarankan untuk bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memang khusus memperhatikan orang-orang dengan gangguan bipolar. Dengan begitu anda bisa mendengarkan dan berbagi pengalaman anda dengan orang-orang tersebut.

A Mind of Its Own - Keyko

Goresan-goresan hati Keyko, survivor Bipolar Disorder, Jakarta





Sirkus Hati - Adji Karlita Shavira

Fotografer termuda Antara, artist yang brillian & talented dan juga survivor  Bipolar Disorder

Karya-karyanya sudah sering dipamerkan di galeri Antara juga dengan bangga Bipolar Center Indonesia selalu bawa di setiap event seminar & workshop seputar Bipolar














My Bipolar Journey - Marissa van Oudtshoorn

Kado dr sahabat survivor Bipolar di Belanda, Marissa van Oudtshoorn.
Sempat berkali-kali masuk UGD akibat usaha bunuh diri. Pernah menjadi mahasiswi pertukaran pelajar di kampus ISI - Solo
Sekarang, Marissa sudah menikah, menjadi lebih stabil dan sedang mengandung anaknya yang pertama
We're so happy for her