Saturday, June 1, 2013

Tertawa: Obat Mujarab Minus Biaya

Tertawa, Obat Paling Murah

Berapa kali Anda tertawa dalam sehari? Sering, beberapa kali jika ada yang benar-benar lucu, atau sangat jarang karena beratnya beban pekerjaan? Tahukah Anda, penelitian menunjukkan, tertawa menjadi obat bagi banyak penyakit dan keluhan kesehatan? Menurut penelitian, tertawa bisa membantu penyembuhan penyakit diabetes dan eksim, sakit jantung, dan asma. Tertawa juga bisa mendongkrak sistem kekebalan tubuh.

Menurut penelitian, tertawa bisa membantu penyembuhan penyakit diabetes dan eksim, sakit jantung, dan asma. Tertawa juga bisa mendongkrak sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Bahkan, di dunia kesehatan sudah dikenal terapi yoga tawa. Yoga untuk mengatasi depresi ini dilakukan dengan bertepuktangan dan meneriakkan “ho ho ha ha ha”.
Para peneliti juga menemukan bahwa tertawa selama 15 menit bisa membakar 40 kalori sementara tertawa terbahak-bahak hingga perut terguncang-guncang bisa mengurangi rasa sakit.
Tertawa, menurut definisi ilmiah adalah respon psiko-fisiologis atas humor atau pemicu lainnya. Tertawa melibatkan kerja kontraksi diafragma, suara berulang-ulang yang diproduksi oleh ruang yang ada di tenggorokan, mulut, dan alat ucap manusia. Tertawa menggerakkan 50 otot wajah, terutama di bagian mulut. Tidak jarang orang yang tertawa juga mengeluarkan air mata.
Reaksi fisik ini, menjadi pintu masuk meneliti efek tertawa bagi kesehatan. Seorang peneliti  dan penulis bernama dr. Ramó Mora-Ripoll, seorang pakar tawa dan kesehatan, dalam bukunya Manual de Medicina y Terapia de la Risa, menyebut ada empat manfaat tawa dalam kesehatan. Pertama, tertawa dapat memicu perubahan pada otot  dan sistem kekebalan serta produksi hormon. Tertawa juga dapat memicu emosi positif yang berguna bagi peningkatan kualitas hidup. Selain itu, tertawa juga melancarkan jalan untuk menghadapi stres dan meningkatkan kemampuan sosial, yang  akan memberi keuntungan dari segi kesehatan.
Manfaat tawa bagi sistem kekebalan tubuh ternyata yang paling menarik perhatian para peneliti. Menurut mereka, tertawa bisa meningkatkan sel pembunuh alami, mendongkrak jumlah pereda nyeri alami meningkatkan kemampuan antiperadangan, dan menunrunkan kadar kortisol, hormone stres yang ada dalam tubuh kita.
Sejumlah penelitian juga menunjukkan orang yang sering tertawa, oksitosin dan melatoninnya, yaitu hormon yang mendatangkan rasa tenang dan nyaman, akan meningkat jumlahnya. Begitu pula dofamin dan serotonin, zat kimia yang ada di otak, yang bekerja sebagai antidepresan.
Efek langsung pada tubuh saat kita tertawa adalah membaiknya kerja otot pernapasan dan relaksasi. Efek pada jantung, hati, otot, juga bisa dirasakan jika seseorang rajin tertawa. Tidak heran jika di rumahsakit di negara maju sudah disediakan badut yang khusus menghibur pasien. Selain itu, pelatihan yoga ini juga memperkenalkan yoga terapi dengan memanfaatkan aktivitas tertawa.
Karena manfaat tawa itulah, dr Mora-Ripoll dalam bukunya menyarankan agar tertawa bisa dijadikan terapi pelengkap  dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. “Tambahkan dosis tawa dalam keseharian Anda, dan ingatlah untuk tertawa secara teratur, dan ajak lingkungan Anda untuk tertawa,” kata Mora-Ripoll dalam bukunya.
Berikut ini rincian manfaat tertawa bagi penyakit dan cara kerjanya
Nyeri
Tertawa meningkatkan tingkat penahan sakit dan ambang rassa tidak nyaman. Tertawa juga bekerja sbagai pengalih rasa sakit. Sejumlah penelitian juga menunjukkan tertawa bisa meningkatkan endorfin, pereda nyeri alami di dalam tubuh manusia.
Penyakit jantung
Berdasarkan penelitian Univeristy of Athens, tertawa bisa mengurangi kekakuan pembuluh darah, yang menjadi penanda penyakit yang berhubungan dengan jantung.  Dalam peelitian yang dimuat harian Inggris Independent, tertawa juga menurunkan kadar hormone stres. Selain itu, penelitian juga menemukan orang yang mudah tertawa cenderung lebih rendah risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung.
Depresi
Yoga tawa diklaim memiliki efek yang sama dengan latihan rutin pada perempuan lanjut usia yang menderita depresi. Ini dibuktikan lewat penelitian oleh Allameh Tabatabai University, Teheran, Iran. Yoga tawa adalah kombinasi antara tertawa alami dengan latihan yoga pernapasan. Dalam sesi latihan ini, tertawa tidak dipicu oleh humor atau komedi, namun dilatih bersama-sama. Menurut teori, tertawa sungguhan atau tertawa dibuat-buat sama pengaruhnya bagi tubuh.
Rematik artritis
Tertawa cekikikan ternyata bisa mengurangi kadar sitokin, yaitu hormon pemicu peradangan dalam darah, sebaliknya memicu hormone antiperadangan. Menurut penelitian di Oxford, efeknya masih bekerja hingga 12 jam setelah penderita rematik artritis berhenti tertawa.
Alergi
Tertawa bisa mengurangi reaksi kulit terhadap allergen dalam beberapa tes. Tertawa juga membuat penderita  alergi mudah tidur.
Diabetes tipe 2
Tertawa membawa efek menguntungkan pada kadar gula darah. Menurut laporan jurnal Alternative Therapies in Health and Medicine,  tertawa juga menurunkan jumlah kandungan zat penyebab radang dan meningkatkan kadar kolesterol baik pada pasien diabetes risiko tinggi.
Bronkitis
Badut yang menghibur di rumahsakit membantu menurunkan kadar peradangan pada pasien dengan penyakit paru kronis.
Menurunkan berat badan
Kabar baik yang sedang menjalankan diet. Tertawa bisa meningkatkan pengunaan energi 10 hingga 20 persen.
Jadi, tunggu apa lagi? Mumpung gratis dan masih bisa tertawa, tertawalah sesering mungkin. Banyaklah berkumpul dengan teman-teman, berbagi cerita lucu. Atau kenapa tidak mulai menertawakan kelucuan diri sendiri? Selain sehat, juga akan membuat Anda jauh lebih santai
Angela Dewi - www.peneroka.com

No comments:

Post a Comment