Tuesday, April 16, 2013

Makan dan Jadilah Bahagia: Inilah Bahan Makanan Yang Dapat Meningkatkan Mood Anda


Serotonin atau 5-hydroxytryptamine adalah hormon yang berfungsi mengirimkan sinyal antar sel saraf.
Perubahan kadar serotonin di otak dapat mengubah mood seseorang.
Sebagai contoh, beberapa obat untuk mengobati depresi dirancang untuk meningkatkan fungsi serotonin.

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang dapat meningkatkan kadar serotonin otak:
1. Seafood
Lemak ikan dari ikan salmon, sarden, dan herring dapat mengangkat kadar serotonin di otak. Ikan-ikan tersebut memiliki minyak yang mengandung lemak esensial eicosapentaenoic atau EPA dan DHA, dan tryptophan.
EPA adalah salah satu dari beberapa komponen lemak esensial omega-3 yang amat bermanfaat untuk tubuh.
Mengonsumsi EPA dapat memberikan efek positif terhadap penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kondisi peradangan seperti rheumatoid arthritis.
Lemak ikan air tawar dan suplemen minyak ikan mengandung EPA dan docosahexaenoic acid atau DHA.
DHA sangat penting untuk meningkatkan fungsi otak orang dewasa, pengembangan sistem saraf, dan amat dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Tryptophan adalah asam amino yang bertanggung jawab untuk membentuk serotonin.
2. Whey Protein
Whey protein dapat meningkatkan kadar seratonin di otak, menambah nafsu makan, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan kadar gula darah, dan memperbaiki fungsi kekebalan tubuh.
Menurut sebuah studi di University of Maastricht di Belanda, whey protein yang kaya akan alpha-lactalbumin dapat meningkatkan rasio Tryp-LNAA.
Studi ini juga menemukan bahwa diet tryptophan berpengaruh positif terhadap tingkat aktivitas serotonergik otak dan meningkatkan kinerja kognitif, terutama dalam mata pelajaran yang rentan stres.
3. Pisang
Pisang memiliki kadar karbohidrat dan tryptophan yang tinggi. Indeks glikemik pisang dan kadar gula sederhana yang tinggi mungkin tidak cocok bagi sebagian orang, tapi mengonsumsi pisang setelah berolahraga dapat membantu mengembalikan elektrolit yang hilang.
Anda dapat memadukan pisang dengan whey protein shake untuk meningkatkan tingkat tryptophan dalam otak.
Tryptophan penting untuk pembentukan vitamin B atau niasin yang diperlukan untuk produksi serotonin. Tryptophan akan meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan dan menekan nafsu makan.
4. Dark Chocolate
Cokelat dapat meningkatkan kadar serotonin. Cokelat biasa mengandung kadar gula yang tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi akan meningkatkan kadar gula darah sementara waktu.
Meskipun dark chocolate memilki kadar gula yang rendah, tapi dark chocolate yang memiliki kadar kakao lebih dari 70 persen dapat membantu mencegah penurunan gula darah.
Selain itu, cokelat juga kaya akan antioksidan dan polyphenos. Memasukkan sejumlah kecil cokelat dalam diet Anda dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Pengaruh Kadar Serotonin pada Mood & Kesehatan



Serotonin merupakan monoamine neurotransmitter. Secara biokimia serotonin merupakan derivat dari tryptophan.
Serotonin banyak ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf pusat.
Serotonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera (bahagia), sehingga dikenal juga sebagai “hormon kebahagiaan” meskipun serotonin bukanlah hormon.
Sekitar 80 persen dari total serotonin dalam tubuh manusia terdapat pada sel enterochromaffin di usus yang digunakan untuk mengatur gerakan usus.
Sisa yang 20 persen disintesis dalam neuron serotonergik dalam sistem saraf pusat dimana serotonin memiliki banyak fungsi. Fungsi tersebut daintaranya mengatur mood, nafsu makan, tidur, serta kontraksi otot.
Serotonin juga memiliki beberapa fungsi kognitif, termasuk dalam memori (daya ingat) dan belajar.
Serotonin disekresikan dari sel enterochromaffin yang kemudian menuju ke darah. Secara aktif serotonin diambil oleh trombosit darah untuk kemudian disimpan .
Ketika menggumpal, trombosit akan mengeluarkan simpanan serotonin yang berfungsi sebagai vasokonstriktor dan membantu mengatur hemostasis dan pembekuan darah.
Serotonin juga berkontribusi dalam pertumbuhan beberapa jenis sel yang turut berperan dalam penyembuhan luka.
Diantara semua fungsi itu, fungsi utama serotonin adalah sebagai neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Bila tingkat serotonin di otak berubah, perilaku seseorang juga akan berubah.
Kadar Serotonin Rendah
Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stress yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.
Akibat kondisi stress yang meningkat, tubuh tidak mampu menghasilkan serotonin lebih banyak untuk mengganti jumlah serotonin yang terpakai.
Tubuh akan mengalami resesi yang dapat mengakibatkan depresi ringan hingga sedang. Semakin rendah kadar serotonin pada otak, maka depresi akan semakin parah.
Berikut adalah gejala kadar serotonin rendah:
• Mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi
• Tugas terkecil bisa tampak seperti sebuah tugas yang sangat besar.
• Mengalami kelelahan kronis
• Mengalami gangguan nafsu makan
• Mengalami gangguan tidur
• Gairah seksual yang rendah
• Harga diri rendah
• Menarik diri dari lingkungan sosial
Serotonin Syndrome
Serotonin Syndrome adalah kondisi yang ditemukan ketika kadar serotonin di otak terlalu tinggi.
Sebagian besar orang mungkin akan berpikir dan menganggapnya sebagai hal yang baik karena serotonin akan menjaga tubuh dalam kondisi yang bahagia. Tapi ternyata tidak demikian.
Ketika seseorang menjalani perawatan untuk mengobati deperesi, sebagian besar obat antidepresan akan meningkatkan kadar serotonin di otak.
Sebagai contoh, jika seseorang minum obat untuk mengobati migren dan pada saat yang bersamaan juga mengonsumsi obat antidepresan, maka kedua obat tersebut akan berinteraksi dan memicu serotonin syndrome.
Akibat paling parah, kondisi ini dapat menyebabkan kematian dan gejala-gejalanya bisa terjadi dalam hitungan menit.
Berikut adalah gejala-gejala serotonin syndrome:
• Jantung berdetak dengan cepat
• Mengalami halusinasi
• Mengalami diare dan muntah
• Perubahan tekanan darah
• Kehilangan koordinasi
Jadi, ketika seseorang mengalami depresi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah segera menemui dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat serta menghindari penggunaan obat yang tidak berdasarkan petunjuk dokter

Bipolar Disorder: Akibat Rendahnya Kadar Serotonin


Serotonin adalah neurotransmitter yang mengatur transmisi sinyal di otak.
Serotonin digunakan untuk mengatur transmisi dari banyak fungsi otak mulai dari sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, dan sistem endokrin.
Serotonin secara langsung dan tidak langsung memengaruhi hampir semua sel dalam otak dan dapat memengaruhi suasana hati (mood), hasrat seksual, memori, nafsu makan, perilaku tidur, dan bahkan perilaku sosial.

Efek Ringan
Penurunan kadar serotonin dalam otak dapat menyebabkan berbagai gejala baik fisik maupun mental, namun kondisi tersebut tidak selalu parah.
Saat ini, banyak dokter yang meyakini bahwa stres adalah penyebab utama dari menurunnya kadar serotonin. Di lain pihak, kadar serotonin yang rendah juga diduga menjadi penyebab stres tambahan.
Penurunan kadar serotonin dapat menyebabkan gejala fisik dan mental ringan termasuk diantaranya menjadi sensitif dan mudah marah, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur, serta meningkatnya pikiran negatif.
Gejala
Gejala fisik akibat kadar serotonin rendah termasuk diantaranya obesitas, gangguan makan, nyeri kronis, dan migrain.
Sedangkan gejala mental akibat kadar serotonin rendah meliputi insomnia, penyalahgunaan alkohol, depresi, kecemasan, dan serangan panik.
Gejala pada perilaku akibat kadar serotonin rendah mencakup rasa rendah diri, perilaku atau pikiran obsesif, dan perilaku negatif kronis.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut selama lebih dari sebulan, hal terbaik yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk segera mendapatkan solusi dan penanganan.
Gangguan
Depresi klinis sering dikaitkan dengan kadar serotonin yang menurun. Menurut Barry Jones, ahli syaraf dari Princeton, kadar serotonin yang rendah dapat menekan produksi sel otak baru. Dia juga meyakini bahwa stres merupakan precursor paling penting untuk terjadinya depresi klinis.
Gangguan lainnya yang terkait dengan rendahnya kadar serotonin termasuk diantaranya adalah bipolar disorder, alkoholisme, sindrom pramenstruasi, irritable bowel syndrome, fibromyalgia, Alzheimer’s, kecemasan kronis, obsesif kompulsif disorder, bulimia, dan restless leg syndrome.
ADHD dan SIDS
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam General Psychiatry dan Journal of Medical Association menemukan adanya hubungan penurunan serotonin dengan dua penyakit pada masa anak-anak.
Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Oktober 2010 di jurnal Archives of General Psychiatry mengatakan adanya kaitan antara kadar serotonin yang rendah pada ibu selama kehamilan dengan perkembangan ADHD pada anak.
Sedangkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Association pada bulan Februari 2010, menemukan adanya kaitan antara kadar serotonin yang rendah dengan sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Kadar serotonin di batang otak bayi SIDS sekitar 27 persen lebih rendah daripada kadar serotonin yang ditemukan pada bayi yang meninggal karena penyebab lain